Senin, 27 November 2017

Cara meningkatkan karakter softskill untuk kesiapan dalam dunia kerja (Tugas softskill)

Awalnya saya tidak terlalu peduli dengan yang namanya softskill. Memang saya cukup sering mendengar istilah itu tapi tetap saja saya tidak begitu aware. Tetapi setelah saya menerima mata kuliah Interpersonal skill, yaitu mata kuliah yang mengajarkan tentang pentingnya softskill. Barulah saya paham mengenai softskill dan bagaimana pentingnya memiliki softskill apalagi dalam dunia kerja. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nanti saya akan ada di dunia kerja tanpa bekal softskill yang saya miliki. Mengutip dari Wikipedia Soft skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan seseorang “EQ” (Emotional Intelligence Quotient), kumpulan karakter kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft melengkapi keterampilan keterampilan keras (bagian dari seseorang IQ), yang merupakan persyaratan pekerjaan pekerjaan dan banyak kegiatan lainnya.
Menurut saya softskil penting dalam dunia kerja karena, dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya. Maka dari itu sebagai mahasiswa saya rasa softskill merupakan suatu keharusan, berikut ini beberapa cara menurut saya untuk meningkatkan softskill dalam diri mahasiswa:
1.       Bergabung dalam sebuah organisasi
Menurut saya bergabung dalam organisasi merupakan salah satu cara yang tepat. Jika kamu belum pernah mencoba berorganisasi, maka cobalah bergabung. Organisasi apapun yang kamu sukai. Misalnya organisasi yang berkaitan dengan hobimu. Nah, dari organisasi itu kamu akan belajar banyak hal berkenaan dengan interaksi dengan orang lain. Bukan hanya itu, selain dapat menghargai perbedaan dan pendapat orang lain kamu juga akan menjadi pribadi yang lebih bijak.
2.       Mintalah penilaian seseorang terdekatmu tentang dirimu
Tidak ada salahnya kamu meminta seseorang yang dekat denganmu untuk menilai kepribadianmu. Mintalah penilaian jujur dari mereka. Darisana, kamu sama sekali tidak boleh merasa sakit hati dengan penilaian yang mereka berikan. Kamu hanya perlu berusaha untuk terus mengubah sikap dan karakter burukmu. Ingat, ini bukan berarti merubah diri kamu. Kamu tetap menjadi dirimu sendiri. Tapi, bertransformasi untuk menjadi pribadi yang semakin baik tentu merupakan hal yang diinginkan semua orang. Perubahan itu demi diri yang menuju ke arah yang lebih baik dan positif.
3.       Berlatih menerima dan memberi kritik yang positif
Alangkah bagusnya jika kamu selalu berpikir positif atas masukan dan kritik membangun dari orang lain. Kita harus memahami, bahwa sikap kita berbeda dan tentunya penilaian orang lainpun berbeda. Dalam kehidupan, kamu harus berusaha tetap memandangnya dari sudut pandang positif. Sebab, kamu hanya akan merugi jika selalu memandang kritik sebagai suatu cacian dan hinaan. Jangan pernah merasa rendah diri dengan kritik yang ada. Perubahan menuju ke arah yang lebih baik memang memerlukan proses. Nah, selain berusaha menerima kritik kamu juga harus berhati-hati dalam menilai seseorang. Artinya, kritik harus disampaikan secara baik, positif dan membangun. Jangan pernah kamu memberikan kritik pada seseorang secara “nyinyir” dan menyakitkan hati. Itu justru akan membuatmu terkucil dari pergaulan.
4.       Belajar menghargai dan mendengarkan orang lain
Seseorang yang ingin meningkatkan soft skill harus bisa menghargai orang lain. Dia harus berusaha untuk terus belajar melihat secara multi dimensi. Tak boleh berpikir bahwa hanya kamulah yang paling benar. Kamu juga harus berlatih menjadi pendengar yang baik. Jangan hanya ingin didengarkan saja, namun komunikasi yang timbal balik harus diupayakan.
5.       Berkomunikasi dengan baik, jelas dan benar

Etika dalam berkomunikasi adalah yang utama. Pengendalian lisanmu akan berujung pada pengendalian sikapmu. Untuk itu, mulailah segala sesuatunya dengan komunikasi yang baik. Selain baik, kejelasan dan kebenaran omonganmu juga diutamakan. Jika sudah demikian, maka semakin lama berkomunikasi akan membuatmu terbiasa dan akan bertransformasi menjadi sebuah karakter yang melekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar