Ringkasan
Sukartono (Tono), seorang dokter berpendidikan Belanda, dan istrinya
Sumartini (Tini), yang tinggal di Batavia (sekarang Jakarta), sedang menjauh.
Tono terlalu sibuk merawat pasien sehingga dia tidak punya waktu untuk bersama
Tini. Akibatnya, Tini pun menjadi lebih aktif dengan kegiatan sosial, sehingga
dia tidak mengurus rumah tangga. Hal ini membuat Tono semakin menjauh, sebab
dia ingin Tini menjadi istri tradisional yang bersedia menyiapkan makan dan menunggu
dia di rumah.Suatu hari, Tono dipanggil oleh seseorang bernama Nyonya Eni, yang minta dirawat. Ketika Tono mendatanginya, dia menyadari bahwa Ny. Eni sebenarnya adalah Rohayah (Yah), temannya waktu masih kecil. Yah, yang sudah mencintai Tono sejak mereka masih di sekolah rakyat, mulai menggoda Tono sehingga dokter itu jatuh cinta. Mereka mulai bertemu secara diam-diam dan sering pergi ke pelabuhan Tanjung Priok. Ketika Tini pergi ke Surakarta untuk menghadiri kongres wanita, Tono mengambil langkah untuk hidup bersama Yah selama satu minggu.
Selama di rumah Yah, Tono dan Yah membahas masa lalu. Tono menjelaskan bahwa setelah tamat sekolah rakyat di Bandung, dia berpindah ke Surabaya dan belajar di sekolah kedokteran di sana. Dia menikah dengan Tini karena kecantikannya. Sementara, Yah dijodohkan dengan pria yang lebih tua dan berpindah ke Palembang. Setelah meninggalkan suami, dia pindah ke Batavia dan menjadi pelacur; selama tiga tahun dia menjadi simpanan pria Belanda. Melihat tingkah laku Yah yang sopan santun, Tono menjadi semakin cinta padanya karena beranggapan bahwa Yah adalah istri yang tepat untuknya. Namun, Yah merasa dirinya belum siap untuk menikah.
Tono, yang merupakan penggemar musik keroncong, diminta menjadi juri suatu lomba keroncong di Pasar Gambir. Di sana, dia bertemu dengan Hartono, seorang aktivis politik dan anggota Partindo, yang bertanya tentang istri dokter itu. Beberapa hari kemudian, Hartono mengunjungi rumah Tono dan bertemu dengan Tini. Ternyata Tini pernah menjalin hubungan dengan Hartono saat kuliah, sehingga mereka berhubungan seks; hal ini membuat Tini jengkel dengan dirinya sehingga tidak dapat mencintai laki-laki. Hartono pun semakin mengacaukan keadaan ketika dia memutuskan Tini dengan hanya meninggalkan sepucuk surat. Ketika Hartono minta agar dapat kembali bersama Tini, Tini menolak.
Setelah mengetahui bahwa Tono selingkuh, Tini menjadi sangat marah dan pergi untuk berbincang dengan Yah. Namun, setelah berbicara panjang dengan Yah, Tini mulai beranggapan bahwa Yah lebih cocok untuk Tono dan minta agar Yah segera menikahinya. Tini lalu berpindah ke Surabaya, dan Tono ditinggalkannya di Batavia. Namun, Yah merasa bahwa mempunyai hubungan dengan Tono akan membuat citra baik Tono hancur, sebab latar belakangnya yang pelacur itu. Dia lalu mengambil keputusan untuk pindah ke Kaledonia Baru, dengan meninggalkan sepucuk surat dan sebuah piring hitam yang membuktikan bahwa Yah sebenarnya penyanyi favorit Tono, Siti Hajati. Dalam perjalanan ke Kaledonia Baru, Yah rindu pada Tono dan mendengar suaranya di radio. Tono ditinggal sendiri dan mulai bekerja sangat keras, dalam usaha untuk mengisi kesepiannya
1.nilai moral
Dokter yang baik dan ramah,
pelacur penggoda lelaki
2.nilai religious
Cinta yang suci
3.Nilai pendidikan
jangan pernah mencoba-coba hal yang merusak hubungan dalam
kehidupan yang menjadikan kebiasaan hidup dan membuat hidup menjadi lebih buruk
4.nilai kemanusiaan
Dokter yang selalu menolong
dimanapun itu
5.Nilai edukasi
cerpen
ini mengajarkan kita arti sebuah pertemanan dan kebiasaan buruk dalam kehidupan
yang hanya akan merugikan diri kita sendiri
Mengapa
karya sastra sangat penting?
Karya sastra adalah ciptaan yang di
sampaikan penulis secara komunikatif dan
mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang di buat dalam nilai-nilai kehidupan
yang ada di dalamnya berdasarkan cara berfikir penulis tersebut. Nilai-nilai di
dalamnya bisa menjadikan diri kita belajar untuk menjadi lebih baik dan
berfikir mana yang baik dan mana yang buruk untuk di lakukan dalam
kehidupan. karya sastra juga dapat di
jadikan media hiburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar